Entah mengapa, bila dugaan menyapaku... dirasakan seperti lemas dilautan terkapai-kapai keseorangan. Hendak diluahkan kedukaan kepada sahabat-sahabat rapat, terdengar pula kata hatiku berbisik "arghh mereka pun punya masalah sendiri". Hendak ku adukan duka hati ini kepada ibu dan ayah tercinta, terdengar lagi kata hatiku berbisik "Jangan ditambah susahkan hati mereka yang telah sekian lama berpenat lelah membesarkan mu". Hendak kukongsikan kedukaan ini pada kakak2 dan adik2ku, terdengar lagi hatiku berbisik, "mereka juga punya keluarga yang lebih memerlukan perhatian mereka". Terasa gelap sebentar duniaku disaat emosiku menggila, tiada ruang untuk aku luahkan ........................
Bertenang, bersabar, itu yang aku cuba lakukan sepanjang minggu ini. Aku cuba untuk menjadi "kuat & tabah", tetapi itu hanya diluaran. Sedangkan dalaman nya, sudah pun retak. Tidak perlu menunggu "hentakan' untuk ianya berderai, hembusan dari mana arah sekalipun sudah lebih dari memadai. Aku tidak tahu berapa lama lagi dapat aku bertahan menabahkan diriku. Ya Allah sungguh ini UJIAN dari Mu. Dan hanya kepadaMu Ya Allah tempat bagiku untuk merintih dan mengadu segala resah dan duka ini. Kerana kata hatiku senantiasa berbisik "Hanya kepada-NYA selayaknya engkau meminta pertolongan". Kerana Kasih dan Sayangnya, DIA menguji mu. Seperti "penampar sulong" hinggap dipipiku, menyedarkan aku dari sikap "cenggengku". Itulah kata kunci nya, KERANA KASIH & SAYANGNYA aku diuji. Bila aku rasa seperti tiada sokongan, tiada sesiapa untuk merintih...aku mula panik. Sedangkan DIA yang lebih berkuasa dari segalanya.............
Apalagi setelah semangatku pulih kembali, terus jer telefon emak. Bertambah tenang rasa dihati walaupun tidak diluahkan kedukaan dihati. Tetapi dengan suaranya dan gelak tawanya sudah cukup mengembirakan hatiku. Walaupun mata "bergenang" air laut pun, untuk merisaukan hati ibuku tidak sesekali.......
Apalagi setelah semangatku pulih kembali, terus jer telefon emak. Bertambah tenang rasa dihati walaupun tidak diluahkan kedukaan dihati. Tetapi dengan suaranya dan gelak tawanya sudah cukup mengembirakan hatiku. Walaupun mata "bergenang" air laut pun, untuk merisaukan hati ibuku tidak sesekali.......
Tiada Duka Yang Abadi (Opick)
Tiada duka yang abadi di dunia,
Tiada sepi merantaimu selamanya,
Malam kan berakhir, hari kan berganti,
Takdir hidup kan dijalani.................
Tangis dan tawa nyanian yang mengiringi,
Hati yang rindukan cinta di Jalan Mu,
Namun ku percaya hati meyakini,
Semua akan indah pada akhirnya..........
Andai bisa ku mengulang,
Waktu hilang dan terbuang,
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi,
Tapi waktu tak berhenti,
Tapi detik tak kembali,
Harap Ampunkan Hamba-Mu ini.....
Waktu berputar rembulan dan mentari,
Bunga yang mekar akan layu akan mati,
Malam akan berakhir, hari akan berganti,
Takdir hidup kan dijalani...........
Tiada sepi merantaimu selamanya,
Malam kan berakhir, hari kan berganti,
Takdir hidup kan dijalani.................
Tangis dan tawa nyanian yang mengiringi,
Hati yang rindukan cinta di Jalan Mu,
Namun ku percaya hati meyakini,
Semua akan indah pada akhirnya..........
Andai bisa ku mengulang,
Waktu hilang dan terbuang,
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi,
Tapi waktu tak berhenti,
Tapi detik tak kembali,
Harap Ampunkan Hamba-Mu ini.....
Waktu berputar rembulan dan mentari,
Bunga yang mekar akan layu akan mati,
Malam akan berakhir, hari akan berganti,
Takdir hidup kan dijalani...........
No comments:
Post a Comment